Rabu, 11 Desember 2013

paper profesi kependidikan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian khusus untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.
Profesionalisasi guru masih merupakan sesuatu hal yang sulit, namun bukan sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan, justru profesionalisasi guru akan menjadi tantangan bagi siapa saja yang berkecimpung dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan sebagai guru. Oleh karena itu tantangan tentang guru profesional itu diharapkan dapat lebih mendekatkan kepada suatu tujuan produk pendidikan yang baik. Proses profesionalisme guru di lapangan memang masih mengalami banyak permasalahan. Untuk itu, penulis mencoba membahas permasalahan yang menjadi tantangan dalam proses profesionalisme guru serta solusi dari permasalahan yang ada. Selain itu, karya ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.

1.2. RUMUSAN MASALAH
1.   Apa pengertian profesionalisme guru?
2.      Apa yang menjadi permasalahan dalam meningkatkan profesionalisme guru?
3.      Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru?

1.3.TUJUAN
1.  untuk mengetahui pengertian profesionalisme guru
2.     untuk mengetahui permasalahan – permasalahan  yang dapat menghambat profesionalisme   seorang guru.
3.      untuk mengetahui  upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Profesionalisme Guru
Menurut ahli, profesionalisme memberi penekanan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau suatu kemampuan manajemen dengan strategi penerapannya. Profesionalisme guru tidak sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen namun lebih merupakan sikap dan pengembangan profesionalisme, lebih dari seorang teknisi tidak hanya mempunyai keterampilan yang tinggi namun mempunyai tingkah laku sesuai dengan yang disyaratkan.
Jika guru di Indonesia sudah memenuhi standar profesional guru seperti yang berlaku di negara lain yang lebih maju maka kualitas sumber daya manusia Indonesia akan semakin meningkat. Untuk menjadi profesional seorang guru dituntut agar memiliki beberapa hal yaitu, pertama guru harus mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya.
Kedua, guru harus menguasai secara mendalam bahan pelajaran yang diajarkannya serta bagaimana cara mengajarnya, yang ketiga guru bertanggung jawab untuk memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi, yang keempat guru harus mampu berfikir sistematis mengenai apa yang dilakukannya dan mau belajar dari pengalaman.

2. 2. Permasalahan Yang dapat Menghambat Profesionalisme Guru
Dalam mewujudkan tuntutan kemampuan profesionalisme guru seringkali dihadapkan pada berbagai permasalahan yang dapat menghambat perwujudannya. Permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan profesional para guru melaksanakan pembelajaran dapat digolongkan ke dalam dua macam, yaitu permasalahan yang ada dalam diri guru itu sendiri (internal), dan permasalahan yang ada di luar diri guru (eksternal). Permasalahan internal menyangkut sikap guru yang masih konservatif, rendahnya motivasi guru untuk mengembangkan kompetensinya, dan guru kurang/tidak mengikuti berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan permasalahan eksternal menyangkut sarana dan prasarana yang terbatas.
a. Sikap Konservatif Guru
Suatu perubahan dalam menerapkan ide atau konsep menuntut adanya perubahan dalam pola kerja pelaksanaan tugas kependidikan. Agar pola kerja itu sesuai, maka perlu pula dimiliki berbagai kemampuan yang ditunjang oleh wawasan dan pengetahuan baru yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang hal itu. Namun hal ini akan mendapatkan hambatan jika guru memiliki sikap konservatif. Sikap konservatif guru menunjukkan pada tingkah laku guru yang lebih mengarah pada mempertahankan cara yang biasa dilakukan dari waktu ke waktu dalam melaksanakan tugas, atau ingin mempertahankan cara lama (konservatif), mengingat cara yang dipandang baru pada umumnya menuntut berbagai perubahan dalam pola-pola kerja. Guru-guru yang masih memiliki sikap konservatif, memandang bahwa tuntutan semacam itu merupakan tambahan beban kerja bagi dirinya. Guru-guru semacam ini biasanya mengaitkan tuntutan itu dengan kepentingan diri sendiri semata-mata, tanpa memperdulikan tuntutan yang sebenarnya dari hasil pelaksanaan tugasnya.
Tumbuhnya sikap konservatif di kalangan guru, diantaranya dikarenakan oleh adanya pandangan yang dimiliki guru yang bersangkutan tentang mengajar. Guru yang berpandangan bahwa mengajar berarti menyampaikan materi pembelajaran, cenderung untuk bersikap konservatif atau cenderung mempertahankan cara mengajar dengan hanya sekedar menyampaikan materi pembelajaran. Sebaliknya, guru yang berpandangan bahwa mengajar adalah upaya memberi kemudahan belajar, selalu mempertanyakan apakah tugas mengajar yang dilaksanakan sudah berupaya memberi kemudahan bagi peserta didik untuk belajar. Guru demikian biasanya selalu melihat hasil belajar peserta didik sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tugas. Hasil belajar peserta didik dijadikan balikan untuk menilai keberhasilan dirinya dalam mengajar. Berdasarkan balikan itu selalu diupayakan untuk memperbaiki, sehingga kualitas atau mutu keberhasilannya selalu meningkat. Para guru sepatutnya menyadari, bahwa menduduki jabatan profesional sebagai guru, tidak semata-mata menuntut pelaksanaan tugas sebagaimana adanya, tetapi juga memperdulikan apa yang seharusnya dicapai dari pelaksanaan tugasnya. Dengan adanya keperdulian terhadap apa yang seharusnya dicapai dalam melaksanakan tugas, dapat diharapkan tumbuh sikap inovatif, yaitu kecenderungan untuk selalu berupaya memperbaiki hasil yang selama ini telah dicapai, sehingga tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya selalu dilaksanakan dan diupayakan untuk selalu meningkat.
b. Rendahnya Motivasi Guru untuk Meningkatkan Kompetensinya
Motivasi untuk meningkatkan kompetensi melaksanakan tugas profesional sebagai guru bisa muncul dari dalam diri sendiri atau motivasi yang dirangsang dari luar dirinya. Motivasi dari dalam diri (intrinsik) seperti keinginan, minat dan ketertarikan untuk melakukan suatu pekerjaan. Motivasi untuk melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan akan muncul jika kegiatan yang dilakukan dirasakan mempunyai nilai intrinsik atau berarti bagi dirinya sendiri. Hal ini mempunyai keterkaitan dengan pemenuhan kebutuhan. Jadi, dorongan untuk meningkatkan kemampuan profesional dapat muncul jika peningkatan kemampuan tersebut mempuyai dampak terhadap pemenuhan kebutuhan-kebutuhan. Sedangkan motivasi dari luar diirinya (ekstrinsik) seperti ingin mendapatkan hadiah atau pengahargaan. Motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri lebih berarti dibandingkan dengan dorongan yang muncul dari luar diri. Motivasi semacam ini tidak bersifat sementara, dan menjadi prasyarat bagi tumbuhnya upaya meningkatkan kemampuan. Jika dorongan itu ada, maka rintangan atau hambatan apapun, serta betapapun beratnya tugas yang dihadapi akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
c. Kurang/Tidak Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dewasa ini telah banyak dicapai berbagai perkembangan dalam dunia pendidikan yang bertujuan meningkatkan mutu hasil belajar peserta didik. Informasi mengenai hal itu banyak diperoleh dari berbagai literatur, buku-buku teks, majalah, jurnal, pemberitaan berbagai media massa, dan dari hasil teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer dengan internetnya.. Setiap perkembangan atau kemajuan yang dicapai merupakan alternatif bagi guru untuk berupaya meningkatkan mutu pembelajaran yang dilaksanakan. Dari berbagai alternatif itu dapat dipilih alternatif mana yang akan digunakan. Bagi guru yang mengikuti berbagai perkembangan dan kemajuan yang dicapai dalam dunia pendidikan, mengikuti berbagai perkembangan tersebut, merupakan kebutuhan untuk meningkatkan prestasi kerja. Di samping itu, guru yang bersangkutan pun menganggap bahwa hal semacam itu merupakan tambahan pengetahuan yang dapat memperkaya wawasan. Dengan dibarengi motivasi yang tinggi serta sikap inovatif, berbagai informasi yang didapat bukan hanya memperkaya alternatif pilihan untuk melaksanakan tugas, tetapi juga dapat menjadi dasar membuat kreasi dari perpaduan berbagai alternatif, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan kerjanya. Ini berarti, dia pun telah memberi sumbangan yang berarti bagi dunia pendidikan dan upaya meningkatkan mutu pendidikan. Sebaliknya, bagi guru yang tidak mengikuti berbagai perkembangan dan kemajuan, beranggapan bahwa semua kemajuan yang dicapai tidak mempunyai arti, baik bagi dirinya maupun bagi peserta didiknya. Dengan demikian, dia pun cenderung untuk mempertahankan pula pola kerja yang selama ini dipegang dan tidak ada upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional dirinya sendiri.
d. Sarana dan Prasarana yang Terbatas
Pendidikan biasanya menuntut tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung. Sarana dan prasarana itu tidak harus berupa berbagai peralatan yang canggih, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan yang memungkinkan untuk diwujudkan. Betapa pun lengkap dan canggihnya sarana yang tersedia, jika masih ada masalah-masalah seperti gurunya konservatif tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi serta motivasi untuk meningkatkan kinerja lemah, maka ada kecenderungan pengadaan sarana dan prasarana kurang bermanfaat. Sebaliknya, jika masalah-masalah itu dapat diatasi, sarana dan prasarananya terbatas, maka tidak akan mendukung keberhasilan pendidikan atau pembelajaran.
2.3. Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam meningkatkan profesionalisme guru tersebut, diantaranya dapat dilakukan dengan menumbuhkan kreativitas guru di lapangan yang menjadi “ujung tombak” dalam penyelenggaraan pendidikan. Kreativitas secara umum dipengaruhi kemunculannya oleh adanya berbagai kemampuan yang dimiliki, sikap dan minat yang positif tinggi pada bidang pekerjaan yang ditekuni, serta kecakapan melaksanakan tugas-tugas. Kreativitas guru, bisanya diartikan sebagai kemampuan menciptakan sesuatu dalam sistem pendidikan atau proses pembelajaran yang benar-benar baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan modifikasi dari berbagai proses pembelajaran yang ada sehingga menghasilkan bentuk baru.
Dalam praktek kependidikan, pada umumnya perubahan-perubahan yang terjadi menggunakan prosedur yang menimbulkan kesan seolah-olah para guru sebagai pelaksana di lapangan kurang memiliki kreativitas untuk memperbaiki mutu hasil belajar peserta didiknya. Padahal ada kemungkinan para guru mempuyai ide yang kreatif yang dapat menjadi sumber berharga bagi upaya peningkatan mutu pendidikan. Guru adalah orang yang paling mengetahui kondisi dan permasalahan belajar yang dihadapi oleh para peserta didiknya karena hampir setiap hari berhadapan dengan mereka. Guru kreatif selalu mencari cara bagaimana agar proses belajar mencapai hasil sesuai dengan tujuan, serta berupaya menyesuaikan pola-pola tingkah lakunya dalam mengajar sesuai dengan tuntutan pencapaian tujuan, dengan mempertimbangkan faktor situasi kondisi belajar peserta didik. Kreativitas yang demikian, memungkinkan guru yang bersangkutan menemukan bentuk-bentuk mengajar yang sesuai, terutama dalam memberi bimbingan, rangsangan dorongan, dan arahan agar peserta didik dapat belajar secara efektif. Tumbuhnya kreativitas di kalangan para guru memungkinkan terwujudnya ide perubahan dan upaya peningkatan secara terus menerus, dan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan masyarakat di mana sekolah berada. Di samping itu, tuntutan untuk meningkatkan kemampuan profesional pun muncul dari dalam diri sendiri, tanpa menunggu ide ataupun perintah dari pihak manapun.














BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Untuk menjadi profesional seorang guru dituntut agar memiliki lima hal. Yang pertama guru harus mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya.
Kedua, guru harus menguasai secara mendalam bahan pelajaran yang diajarkannya serta bagaimana cara mengajarnya, yang ketiga guru bertanggung jawab untuk memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi, yang keempat guru harus mampu berfikir sistematis mengenai apa yang dilakukannya dan mau belajar dari pengalaman.
Dalam peningkatan profesionalisme guru, ada beberapa permasalahan yang sering dihadapi antara lain: Sikap konservatif guru, rendahnya motivasi guru untuk meningkatkan kompetensinya, kurang/tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sarana dan prasarana yang terbatas. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam meningkatkan profesionalisasi guru, diantaranya dapat dilakukan dengan menumbuhkan kreativitas guru. Profesional guru tercermin dalam berbagai keahlian yang dibutuhkan pembelajaran baik terkait dengan bidang keilmuan yang diajarkan,metodelogi,pembelajaran, maupun psikologi belajar.

3.2.  SARAN
1.   Menjadi seorang guru sudah seharusnya memiliki kompetensi dan professional dalam mengajar.
2.   Guru harus senantiasa menjadi seseorang yang dapat membuat anak didiknya merasa nyaman dalam kelas.
3.   Menguasai materi yang disampaikan.
4.   Memiliki spesialisasi dalam bidangnya mengajar.
5.   Memiliki karakteristik Profesional dan mampu meningkatkan kreatifitas pada anak didik.
6.   Objektif dalam memberikan penilaian maupun bimbingan kepada anak didik.

Sabtu, 07 Desember 2013

puisi masa lalu

wajahmu indah membingkai siang
hati terpaut pada kilas pandangan
mungkin pekatnya surya sedang menipuku
tapi tipuan ini terasa meneduhkan
atau memamng Tuhan menyemai cinta di hatiku
hingga menjumpaimu jadi satu keberkahan
sungguh tanpa paksaan
karena kamu memang indah untukku

Puisi

aku berdiri di tebing lembah kesunyian
dinginnya hawa kesepian telah merasuki jiwa
menggerogoti daging, meremukkan tulang
bahkan aku belum jatuh ke lembah itu
namun deritanya telah terasa

jiwaku tertambat jauh
terikat erat padamu
ini derita tapi kenapa aku menahannya?
ini kesedihan tapi kenapa ku tak mau dilepaskan?
atau mungkin tak bisa terlepaskan?
sebab yang digunakan mengikat adalah dirimu
orang yang kucintai,,,

Kamis, 05 Desember 2013

Puisi ** Belenggu Jiwa**

*** Belenggu Jiwa**

Jalinan benang cinta yang merapuh
Membuat hati menjadi keruh
Menjarah semangat hidupku
Padamkan api bahagia dalam jiwa

Hari sepi menyemai sunyi
Terbelenggu tanpa ikatan
jauh lebih senang jika ikatan itu nampak
dibanding terikat namun tak terlihat
Entah apa yang mengikat

Hati terpasung meredam hening
Menuai luka yang menghujam,mendalam
Namun masa depan tetap menanti
Meraih mimpi meski tertatih

puisi ** Rindu***

*** Rindu***

Rindu, seperti apa bentukmu?
Hadirmu membuatku gundah gelisah
Rindu,dirimulah satu hal yang tak bisa ku kuasai
Rindu, kau tak kan terobati
Sebab rindu yang ada padaku
Tertuju pada orang yang tak punta rindu untukku

Rindu, kau yang tertuju padanya
Hanya aku yang memilikimu
Sedang dia tak memilikimu
Jikalau di apunya, maka sayang sungguh sayang
Rindu itu bukan untukku

Rindu, hadirmu sungguh tak ku inginkan
Jangan datang agar hatiku tak pilu
Pergilah ke tempat insan yang terbalas rindunya
Sebab rindu di tempatku tak punya pasangannya.


Senin, 02 Desember 2013

Deskripsi Keindahan Tanah Lot


Keindahan Tanah Lot

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQfSWLy445dHgxKJfcIYObmhSPY1OJIiOWhTcYMsoMoKV-WJhrg7uYZky4
**Saat surut**
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQBer7GZ8Pl1Q7SBNzxSyStJKzl8-PEMfs1XfcGy2ANrxsrZdKQ21N8ljk
**Saat pasang**

Tanah Lot adalah salah satu objek wisata terkenal di Bali yang terletak di Desa Braban, Kecamatan Kediri , Kabupaten Tabanan. Kira-kira 30 menit dari Denpasar. Di Tanah lot terdapat dua pura, yang satu terletak di atas bongkahan batu besar yang berada sekita 100 meter dari bibir pantai. Apabila air sedang pasang pura ini akan terlihat dikelilingi air laut dan satunya lagi berada disebelah utara Pura Tanah Lot dimana pura ini terletak diatas tebing dan menjorok ke laut. Pura Tanah Lot merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan dan juga merupakan pura laut tempat pemujaan Dewa penjaga laut.
Tanah Lot berasal dari dua kata yaitu tanah dan laut. Tanah yang diartikan sebagai karang seperti pulau kecil (gili), sedangkan Lot atau lod berarti laut. Tetapi karena suatu pengucapan yang dianggap terlalu panjang dan tidak efektif maka disingkat dengan tanah lot. Jadi Tanah Lot adalah pulau kecil yang terapung di laut dan diatasnya terdapat pura. Apabila air laut pasang, maka pura ini akan dikelilingi oleh air sehingga tampak benar-benar berada di tengah laut. Apabila ingin menjelajahi keindahan pura, ada baiknya untuk datang pada sore hari sebab biasanya air laut sedang surut. Sementara pada pagi hari, air laut kerap kali pasang sehingga wisatawan tidak bisa mencapai pelataran pura. Namun apabila sedang bulan purnama, pada sore hari pun air laut biasanya tetap pasang.
Para pelancong yang berkunjung ke pura Tanah Lot hanya diperbolehkan memasuki pelataran pura. Apalagi bagi wanita yang sedang haid/datang bulan dilarang untuk memasuki pura.Hal ini karena tempat tersebut dianggap keramat, sehingga tidak setiap orang boleh menjamah ruang pemujaan di dalamnya. Selain pura, ada daya tarik lain di tempat ini yaitu sumber air tawar, ular suci, dan juga keindahan alam seperti sunset. Sumber air tawar yang disebut Tirta Pabersihan ini merupakan air suci yang dikeramatkan. Sumber air tawar ini berada ditengah deburan air laut yang asin yang dapat digunakan oleh para pengunjung maupun umat Hindu untuk menyucikan diri. Daya tarik lainnya adalah ular suci yang menurut cerita merupakan ciptaan Dang Hyang Nirartha sebagai ular penjaga pura. Setiap orang dapat melihat atau memegang ular ini sambil meletakkan uang receh atau koin. Meskipun termasuk ular beracun, tetapi ular tersebut tidak berbahaya. Secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih, memiliki warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun tiga kali lebih kuat dari ular kobra. Tetapi karena pada umumnya ular laut sangat pasif sehingga tidak berbahaya. Apabila beruntung, wisatawan dapat menyaksikan ritual Odalan atau hari jadi Pura Tanah Lot yang diperingati setiap 120 hari sekali.
Di tanah Lot, tempat ibadahnya terdiri dari 5 bangunan pura dengan 3 bangunan candi yang terkenal. Berada dibagian utara yang digunakan untuk menyembah Dang Hyang Nirartha. Ketiga  bangunan candi tersebut adalah candi Batu Bolong, candi Batumejan dan candi Enjung Galuh Bait. Untuk dapat membedakan status candi di Tanah Lot, maka dapat diketahui dari sejarah candi, fungsi candi, dan urutan pemujaan pada saat upacara diadakan.
Tanah Lot terkenal dengan pemandangannya yang indah, bila cuaca baik kita dapat melihat matahari tenggelam (sunset) yang sangat indah ketika Sang Surya tenggelam di kaki cakrawala.Sungguh pemandangan yang  dapat membuat mata tak berkedip sejenak. Selain itu dijalan menuju pantai tanah Lot banyak dijumpai penunjang pariwisata seperti hotel, restaurant, art shop, dan lain-lain. Waktu yang baik untuk berkunjung ke sana  adalah pukul 16:00, jadi kita dapat melihat-lihat pemandangan dengan tebing curam, pura Tanah Lot yang mengagumkan, dan pemandangan pantai sambil menunggu sunset. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati event wisata bertajuk Tanah Lot Spektacular. Berbagai macam perlombaan dan seni pertunjukan diadakan dalam event ini, diantaranya lomba lari 10 kilometer, lomba layanag-layang, pertunjukan tari kecak kolosal, serta okokan dan tektekan kolosal. Di sana juga terdapat Surya Mandala, yaitu sebuah tempat yang tepat untuk pagelaran seni, pameran, konferensi, dan tentunya dapat pula untuk menikmati pemandangan dan bersantai. Di sini digelar pagelaran kesenian tari kecak setiap hari.















Deskripsi " Keindahan Tanah Lot"

Tugas Keterampilan Menulis 1
http://elearning.undwi.ac.id/file.php/1/logo_undwi.png
Oleh:
Ni Made Eva Yuliantari
3A

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Bahasa,Sastra Indonesia dan Daerah
Universitas dwijendra Denpasar
2013